Agen Poker Terpercaya - Berawal dari Nonton Film Porno, Ayah Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil 5 Bulan

Agen Poker Terpercaya - Berawal dari Nonton Film Porno, Ayah Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil 5 Bulan

SEHATPOKER.COM AGEN POKER TERPERCAYA DAN AGEN POKER TERBAIK DENGAN UANG ASLI DI INDONESIA

Agen Poker Terpercaya - DW (35), seorang pria warga asal Desa Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang dibekuk oleh polisi karena karena relah mencabuli anak kandungnya sendiri, AR (17) hingga korban hamil lima bulan.

Perbuatan tidak terpuji itu dilakukan oleh pelaku sejak 2012 dirumahnya sendiri dan terungkap setelah korban mengaduh kepada ibunya setelah mengandung lima bulan. Pelaku kemudian dilaporkan ibu korban ke polisi. Agen Poker Terpercaya

"Kami menahan tersangka pencabulan atas nama DW. Pelaku mencabuli anak kandungnya sendiri atas nama AR," ucap Kepala Kepolisian Resort Kota Tangerang, Komisaris Besar Irman Sugema kepada wartawan, hari sabtu (5/12).

Irman mengungkapkan bahwa perbuatan pejat itu petama dilakukan pelaku pada tahun 2012. Pada saat itu pelaku tidak sanggup menahan nafsu birahinya karena sedang menonton video porno di handphone miliknya. Agen Poker Terpercaya

AR yang baru pulang dari sekolah kemudian menjadi korban pelampiasan ayah kandungnya sendiri. Namun, usai kejadian tersebut, DW berulang kali melakukan perbuatan bejatnya kepada korban pada saat rumah dalam keadaan kosong. Agen Poker Terpercaya

Pada saat melakukan aksi bejatnya, istri pelaku, SS sedang bekerja dan tidak ada dirumah.

Karena korban yang tidak tahan atas perlakuan ayahnya sendiri yang sampai menghamilinya lima bulan, ia kemudian mengaduhkan perlakuan ayahnya kepada ibunya, SS.

Mendengar pengaduhan dari sang anak, SS langsung naik pitam dan kemudian melaporkan suaminya ke Polresta Tangerang pada hari Kamis, 3 Desember. Agen Poker Terpercaya

Polisi yang menerima laporan tersebut kemudian langsung membekuk DW dirumah. "Tersangka sekarang sudah kami tahan sejak kemarin,"

Atas perbuatan bejatnya tersebut, pelaku kemudian dijerat pasal 81 Undang-undang 23 tahun 2012 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.